Seleksi Alam

Hai!

Lama tak jumpa hehe. Baru punya daya untuk nulis di blog ini lagi. Udah berapa kali lewat si, cuma baca-baca ulang. Belum niat nulis lagi. Sekarang tiba-tiba punya banyak kata di otak yang udah siap aku tulisin di sini. Semoga bisa tersampaikan semua. Bikin aku lega ya, nak. Haha

Bener kata bapak, "jadi anak cewe ga boleh cengeng. Hidup itu keras ga tau apa yang bakal terjadi besok, jadi jangan cengeng. Harus kuat."

Hidup keras banget. Banyak banget hal yang aku lalui di masa peralihan ini. Tentang kegagalan, keputusan, kehilangan, perpisahan, semua udah aku lalui. And see? Aku bisa kan?

Banyak tahap, termasuk seleksi alam. Tentang yang kuat dan yang lemah. Tentang yang kuat bertahan dan yang enggan tinggal. Aku harap, kamu menjadi salah satu orang yg bertahan di cerita orang lain. Dengan peran baik tentunya. Jangan pernah berhenti memberi warna, sekalipun buat untuk ceritamu.

Setelah semua yang aku lewati, aku bisa melihat mana yang memilih tinggal, terus memberi warna di ceritaku dan mana yang memilih mewarnai ceritanya yang baru. Tak ada yang salah, mereka bebas terbang dan menemukan cerita baru. Tak harus denganku.

Hidupku berwarna, dengan warna baru dan corak baru. Aku ajarin muridku mewarnai suatu gambar, sekaligus mewarnai ceritaku. Kapan-kapan aku buatkan cerita tentang mereka.

Tak peduli gimana sepinya whatsappku. Tak peduli gimana kuotaku habis untuk film karna aku gatau harus menangis, tertawa dan berteriak dengan siapa.

Seengaknya aku tau, mana yang tetap menanyakan kabarku. Mana yang tetap menanyakan pendapatku, mana yang tetap bercerita denganku, mana yang tetap menjadi bagian ceritaku.

Aku egois, aku tahu. Aku ingin mereka tetap menjadi bagian ceritaku, padahal diluar sana banyak cerita indah menanti mereka. Ini seleksi alam, harusnya aku paham itu.

Jadi, dengan sudah sanggupnya aku menulis ini. Aku tahu diriku sudah mau berdamai, sudah mau mengikhlaskan, sudah mau mencintai diriku sepenuhnya atas semua yang aku lalui.

Untuk semua yang pernah menjadi bagian cerita, aku harap kamu bahagia dan sesekali tengoklah ceritaku. Aku rindu.


26 Agustus 2019
Aisyah Mifta, yang semoga telah lolos seleksi alam.


Komentar

Postingan Populer