Sebuah Tips

 Kita duduk lagi.


Di tempat biasa, tapi dengan jam yang sedikit lebih awal dari biasanya.


Kamu mengawali dengan basa basi kabar aku, mama, bapak, keluarga. Dan akupun.


"Gimana harimu?"


"Berat" Aku tertawa kecil, "Becanda, udah biasa gini jadi ya sebenernya gak berat-berat banget si. Biasa"


"Jangan diangkat makanya ntar gak berat"


"Dipikul boleh? Atau dijinjing?"


"Sama ajaa" Kita ketawa sejenak.


"Maaf ya, aku dulu bilang kalau ada apa-apa kamu bisa cerita ke aku. Tapi nyatanya aku gak bisa nepatin" 


Aku lebih suka kamu becanda, daripada seserius ini si sebenernya.


"Gakpapa. Lagian aku juga gamau terlalu gantungin semua ke kamu. Aku tuh anaknya suka ngelunjak kalo dibaikin. Jadi ya aku gamau terlalu bergantung sama kamu."


"Ooh jadi aku baik ya?" Nada tengilmu yang ngeselin ternyata lebih enak didenger daripada kamu serius.


"Tuh gitu kalo dipuji langsunggg deh. Tapi kali ini aku akuin kamu sedikit baik hahaha"


Kita ketawa lagi.


"Nanti kalo harimu berat inget nih tips dari aku.

Yang pertama, jangan diangkat" Kamu tertawa pelan.


"Dasarr"


Kamu berhenti sejenak dan melanjutkan kalimatmu, "Yang kedua, ceritain semua ke Yang Maha Memberi solusi, ya?"


"Iyaa pasti. Terus?"


"Udah gitu aja"


"Kirain ada yang ketiga"


Aku pikir kamu bakal bilang, 'Terus kalo pengen cerita ke orang, cerita aja ke aku' kaya beberapa waktu lalu.


Tapi bagus si. Kalaupun kamu bilang, aku mungkin gabakal pakai tips ketiga itu. Kamu pasti inget apa percakapan kita setelahnya.


Seperti kata aku, aku gak mau bergantung sama orang. Aku udah terbiasa jalanin semua sendiri. Seberat apapun, sesusah apapun. Aku terlalu egois buat berbagi masalah dihidup aku secara personal. Aku gak akan mau orang lain terlibat.


Dan yang paling penting kutipan, 'Carilah kebahagiaanmu tanpa merusak kebahagiaan orang lain' harus bener-bener aku terapin. Aku udah cukup merasa bersalah, aku gak mau makin merasa bersalah.


Berat sih, melepas temen yang baik (pasti kamu bakal kegeeran lagi kalo baca ini haha), temen yang bisa dengerin aku cerita apapun, tapi ya gitu kaya katamu kemaren,


"Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan"


Hey! Kita gak bener-bener bakal mutus silahturahmi kok, kita masih berteman. Cuma mungkin nggak bisa se intens sebelumnya. Ada yang harus kita jaga, ya gak?


Aih sedih ya, saat harus lepas pergi temen satu persatu. Saat sadar kalau nggak selamanya orang lain hidup berpusat ke kamu. Tapi ya nggak papa, selagi bisa ngeliat mereka baik baik aja dan bahagia. Aku juga bahagia kok.


So guys (not only guy in this story but all of you guys, all my friend), aku berharap kalian selalu dalam keadaan baik dan yang pasti jangan lupain ais yakan? Hahaha.


See you guys,

Semoga hari kalian baik. Aamiin.




Your Ai.

Komentar

Postingan Populer