Angan Tentang Mimpi yang Terharap

Tangan ini menggapai sia

Menggenggam angin lalu


Beribu harap terkumpul

Lalu hancur begitu saja

Andai semua seperti air

Mengalir tenang menenangkan

Tapi bukankah kita makhluk kecil tak pantas berandai?


Benar saja,

Impianmu telah terbang jauh

Laksana kertas terbakar

Laksana balon terlepas

Lalu hilang diterpa pandang


Kau boleh menangis jika mau

Lalu kau hapus jika mau

Atau kau ingin menunjukan pada mereka?

Sekali lagi kau boleh berangan

Tapi setelahnya kau lepaskan

Dan ridha kan hatimu.


Kau bagai permata

Permata yang terpecah belah

Kau elak

Tapi bukankah begitu adanya?


Permata tetaplah permata

Dan yang tlah terpecah akan tetap terpecah.


Betapa kejamnya mereka

Kau bertekad benderang

Dan mereka menghadang

Kau kembali berangan

Dan mereka menyadarkan

Kau benar, menurutmu

Mereka benar, menurut mereka

Dan pada dasarnya semua manusia itu egois 

Termasuk kau.


Kau berkata laksana air

Bagaimana bisa air selalu melawan arus?

Kau berkata laksana angin

Bagaimana bisa angin berlari tak tentu arah?


Lakukanlah sesukamu

Hingga kau merasa cukup

Dan setelahnya kembalilah

Pada dirimu sesungguhnya.


Kau mengerang menumpah lara

Kau menyumpah menumpah gelisah

Lihatlah cermin itu

Bahkan bayanganmu lebih indah dari keadaanmu.


Kau boleh luapkan

Tapi ingatlah matahari terus menyinarimu

Bumi terus bersamamu

Rembulan terus mendampingimu

Dan Tuhan terus menjagamu

Apa yang kau takutkan?

Kau hanya perlu melihat atas

Untuk terus berusaha

Dan melihat bawah

Untuk terus bersyukur.


Impianmu, anganmu, harapanmu boleh terbang

Tapi jangan semangatmu

Jangan pernah kau lepaskan

Ikatlah bagai seekor domba

Genggamlah bagai tali renta

Sekuat apapun, bertahanlah

Kau tak sendiri

Takkan pernah jika kau mau.




~Ash

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer