Puisi

 Aku lupa itu sore keberapa di bulan Juni, seingatku si beberapa hari menjelang ulang tahunku. 


Kita duduk beramai, semua sibuk dengan banyak hal. Ada yang membahas film terbaru, ada yang sibuk nyemil jajan yang kita beli patungan, ada yang sibuk ghibahin orang haha jangan ditiru ya. Kamu sendiri sibuk dengan hapemu, katamu ada beberapa hal di kepanitiaan yang harus kamu urus. Kamu sibuk ya? 


Kalau aku? Tentu saja menjadi bagian yang dengerin orang ghibah haha lagi-lagi jangan ditiru ya.


"Eh eh, tau gak aku baru bikin puisi loh semalem"


Kamu mencolek colek pundakku dan menunjukkan ponselmu.


"Mana coba liat?" 


"Nih bagus gak? Ada untungnya juga aku overthinking semalem sampe begadang hahaha"


Aku melotot sambil memukul lengannya dengan tasku, "Sejak kapan begadang-begadang lagi hah?"


"eh keceplosan" seperti biasa, kamu cuma ketawa nyebelin. Dasar! 


"Ini diliat dulu"


Aku membacanya, 


Lalu, tersenyum. 


"Tumben galau gini, kenapa?"


"Lagi nyadar aja banyak dosa hahaha"


Kamu ketawa kecil. Sudut matamu berair.


Aku geser tisu di depanmu. Kamu ambil dan sedikit menyeka sudut matamu. Jangan sampai yang lain tau, kan? Cukup aku haha. 


"Ketagihan solat malam tuh enak ya? Overthinkingnya lebih terarah ke hal yang berguna haha"


Aku tersenyum tipis, sangat tipis sampai aku pun nggak yakin kamu bisa liat senyumku. 


"Ohya ai, kemaren aku mimpi loh. Mimpi ada kamu, aku sama temen yang lain. Ke tempat yang dulu kamu rekomendasiin itu. Kayaknya minggu depan aku kosong, mau kesana nggak?"


"Boleh, boleh banget!" Aku berseru semangat sampai membuat yang lain menoleh dan menanyakan kenapa. Sejenak kita melupakan puisi yang kamu buat dan membahas agenda kita. 



Sejak itu, sudah berapa lama waktu berjalan? Aku malas menghitung. Dan memang malas mengingat lagi. 


Yang aku tau, kita tidak pernah pergi. Tidak denganmu, tidak pula dengan yang lain. 


Kita kembali pada rutinitas kita. Kembali pada kesibukanmu di kepanitiaan, kembali pada kesibukan mereka di dunia mereka yang tampak asik di sosial media. 


Aku? Duduk di tempat kita berkumpul waktu itu. Seperti biasa, memesan segelas esteh dan cemilan yang kali ini aku beli sendiri tanpa patungan. Karyawan disini sampai menanyakanmu, katanya stok kopi disini lebih lama habis karna kamu jarang kesini lagi haha.


Ohya, untuk rencana kita waktu itu. Rencananya aku akan pergi kesana senin depan. Ada diskon perjalanan. Kamu mau ikut nggak? Atau masih sama sibuknya dengan beberapa bulan ini? 


Aku harap, sesibuk apapun kamu dan teman-teman lainnya. Kita bisa sebentar duduk lagi di tempat ini, bertukar pikiran tentang projek kita yang sempat tertunda. Aku harap ya.

Jangan lupa jaga kesehatan juga. Walau aku jarang menanyakan kabar, aku suka liat storymu kok. Aku lega kamu sehat. 


Sampai ketemu lagi, teman.



Di pojok ruang, 



Temanmu.

Komentar

Postingan Populer